Sungai Krio (2012) |
"Pilu' hatiku ninyok kampukng ku, hutatnnya rusak, sungenya koruh,
aku teringat gesah gai' ku, aman gi' dolu' nyaman badiap. Sunge Krio
tompatku mani', damone aku gala manonang, sunge krio nama ai' nya, laman
mimukng nama tompatnya. Ooo Krio ku, kampukng laman ku hutatn sunge ku.
Dautn baguyakng da ciup angin, burukng tarobakng rango pan jatu', pilu'
atiku ninyo' hutatn ku, Krio manangis sungenya rusak".
Kutipan
kata-kata di atas adalah petikan lagu daerah Dayak Krio yang berjudul
Krio Manangis. Lagu tersebut bercerita tentang kerusakan alam yang
disebabkan oleh manusia. Dalam lagu tersebut dikatakan hutan rusak dan
sungai keruh.
Hutan merupakan salah satu aset penting
bagi masyarakat daerah Krio, begitupun dengan sungai. Di hutan
masyarakat bisa memanfaatkan sumber daya yang ada seperti karet, rotan,
madu dan buah-buahan hutan. Begitupun sungai, masyarakat menggunakan
sungai sebagai salah satu sarana transportasi, selain itu juga untuk
aktivitas sehari-hari seperti mencuci dan mandi.
Seiring
'kemajuan zaman', ekploitasi alam mulai dilakukan oleh pihak-pihak
tertentu dengan melibatkan masyarakat setempat, eksploitasi dilakukan
tanpa memelihara kebersihan dan kenyamanan lingkungan. Salah satu
eksploitasi yang paling dirasakan efeknya adalah Penambangan Emas.
Penambangan emas dilakukan di sungai Krio yang merupakan tempat
masyarakat beraktiviatas. Penambangan ini menyebabkan sungai menjadi
keruh, tumpukan batu dan pasir menghalangi arus air sungai. Lebih
menakutkan lagi, pihak penambang menggunakan zat kimia untuk memisahkan
emas dari pasir, yaitu Merkuri (Hydragyrum) dan limbah dibuang di
sungai. Zat ini mencemari sungai dan membuat ekosistem sungai rusak.
Sebelum dilakukan penambangan emas, masyarakat sangat mudah mendapatkan
ikan, namun sekarang, ikan menjadi sulit didapat.
Warga
pun tidak berani lagi memanfaatkan air sungai Krio untuk konsumsi
sehari-hari, masyarakat memilih menggunakan air dari perbukitan di
sekitar kampung.
Semoga pemerintah setempat memiliki
kepedulian terhadap alam dan lingkungan khususnya daerah Benua Krio dan
sekitarnya, sehingga kelestarian alam tetap terjaga tanpa mengabaikan
kemajuan zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar